Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
blank

Selasa, 31 Desember 2013

Jadilah Pelukis yang Baik

Alkisah ada seorang anak yang sangat pandai melukis,
pada suatu hari di negaranya diadakan pertandingan melukis,
anak ini ikut dalam pertandingan tersebut karena hadiahnya
sangat besar, yaitu diangkat menjadi pejabat tinggi pemerintah.

Pada pertandingan itu, semua peserta ditugaskan
melukis seekor ular, dengan kriteria penilaian lukisan
harus semirip mungkin dengan ular dan
secepat mungkin menyelesaikan lukisan.

Maka pada hari pertandingan, si anak itu sudah hadir
di lapangan pertandingan, siap dengan semua alat lukis nya.

Ketika aba aba diberikan, semua peserta serentak mulai melukis.
Tak lama kemudian si anak itu selesai melukis
seekor ular yang sangat mirip, begitu hidup lukisannya.

Si anak kemudian mendongakan kepalanya, dilihatnya semua peserta lain belum
menyelesaikan tugas mereka, maka si anak kemudian menambahkan
empat buah kaki di ular lukisannya, sehingga ularnya semakin garang,
ditambahkannya tanduk di atas kepala ular, diberinya lidah api menyembur keluar
dari mulut ular tersebut.

Ketika si anak menyerahkan lukisannya itu ke panitia penilai, semua peserta
lain belum menyelesaikan tugas mereka.

Sore hari itu juga pemenang pertandingan diumumkan, pemenangnya adalah anak
dari desa lain yang melukis seekor ular kurus yang pucat dan terlihat lemas,
sedangkan lukisan anak yang sangat pandai itu dinyatakan diskualifikasi
walaupun dia adalah orang yang pertama menyelesaikan tugas.

Panitia memutuskan lukisannya bukan ular, tetapi seekor naga.

Dalam kehidupan kita, sering sekali kita juga terjebak dalam kegiatan seperti
anak itu, kita menambahkan hal hal yang kurang perlu dalam aktifitas dan
pekerjaan kita sehingga kita tidak dapat meraih predikat juara.

Kadang kita melontarkan kalimat yang menyakitkan orang lain, kadang kita mudah
tersinggung, kadang kita terlalu bertele tele ketika memberikan pendelegasian,
kadang kita dikurung dalam berbagai praduga, curiga dan kurang percaya,
kadang emosi kita terbawa dalam pekerjaan, dan semua itu menyebabkan karya kita
bukan lagi lukisan seekor ular, melainkan seekor naga yang menyemburkan api
dalam mulutnya. 


Sumber : nemu dilaptop kakak dan tidak tahu siapa yg buat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Teman Blogger

Blogroll