Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
blank

Jumat, 11 Februari 2011

Kenyataan dan Khayalan


Di Pulau Jawa, desa terpencil Mojo. Mojo Kulon tepatnya aku tinggal. Masa kecilku yang sangat mengesankan bagiku, ingin rasanya mengulang masa indah itu. Dimulai dari pagi hari aku bermain dengan teman-temanku dilapangan sepak bola yang berlumpur. Aku menendang bola dengan sekuat tenaga, namun apa yang terjadi?? Bola itu diam, ternyata yang ku tendang kolam lumpur dan mengarah ke wajah temanku. Dia marah kepadaku, dia melempar lumpur kewajahku. Dia tak marah lagi ketika dia melihat wajahku yang penuh lumpur. Sambil tertawa aku membalasnya, akhirnya kami perang lempar lumpur. Setelah lelah bermain kami mencuri mangga di Perumahan belakang lapangan, tapi mungkin bisa dikatakan mencari bukan mencuri. Karena itu sudah biasa dilakukan dikampungku. Apa kau tau teman bagaimana aku mencari mangga itu?? Aku melempar mangga itu dengan batu, namun pencurian mangga kami tidak berhasil. Ada satpam yang mengetahui operasi kami, kami langsung bersembunyi. Sepedaku terancam hilang diambil satpam penjaga perumahan, dia menganggkat sepedaku dengan tangan kirinya sambil menggunanakan motor. Untungnya satpam itu menjatuhkan sepedaku karena dia tidak kuat mengangkatnya lagi. Kami melarikan diri sambil mengejek satpam itu, dia berteriak kepada kami “A_u”. Karena Operasi Pencurian Mangga itu gagal, Kami melanjutkan Operasi selanjutnya. Pencurian Tebu disebuah Pabrik Gula. Itu yang paling seru. Melewati tembok berduri , dengan penjagaan satpam pabrik. Satpam Pabrik biasa disebut SB (SeBe ), itu berawal dari zaman belanda karena pabrik itu peninggalan belanda. Saptam Babrik panggilannya yang terucap dari mulut orang jawa. Mereka menyingkatnya menjadi SB. Tebu diangkut dengan kereta yang disebut reli, ada 14 jalur reli di Pabrik PG MOJO. Reli itu didorong dengan traktor. didalam jalur-jalur reli ada sebuah misteri. Ada sebuah yang cukup besar diantara reli 12-13, kalau gak salah sih... batu itu katanya keramat bisa berpindah tempat. Oy mencuri tebu dilanjutkan, pertama siapkan alat berburu tebu. Pisau dan tali dijadikan bekal untuk berperang. Musuh utama kami adalah Satpam. Dia membawa pistol yang berisi kapur, apabila terkena tembakannya dapat terluka parah. Lihat kanan-kiri sebelum menyebrang jalan. Lihat kanan-kiri pastikan selalu aman. Naik pagar dan lompat, di reli 1 kami disambut Satpam dari arah jam 3 jauhnya 100meter. Dia mendekat, aku pun naik memanjat reli. Melompat dari reli 1 ke reli 2 dengan jarak 1meter. Melompat terus sampai reli 7 aku berhenti. Temanku berteriak, dia tertembak.
To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Teman Blogger

Blogroll