Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
blank

Kamis, 24 Februari 2011

Kenyataan dan Khayalan 3

Wah karena capek tidur dulu...


Keesokan harinya...
Surfifal Dialam
Akhirnya temanku yang cidera sekarang sudah sembuh dan siap melanjutkan petualangan yang menghadang.
Sebelum survival persiapan dulu
Bawa baju dan celana, trz payung untuk jaga-jaga kalau hujan.
bawa pisau juga, biar tambah asik nyeker(no sandal).
berangkat... eh, kenapa bawa payung ya??? kan surfifal.
kami mulai melangkah dari rumahku berjalan menyusuri jalan setapak, jalanya terjal, banyak tanjakan, kadang juga turun. Sambil melihat-lihat sekitar kami mencari buah yang bisa dimakan. Kami melihat pohon jambu yang tampak dikejauhan. Mendekat dan terus mendekat,,, ternyata pohonnya tak bebuah.. Jadi yang kami lihat tadi hanya fatamurgana.. hayalan kami karena perut sudah lapar. Cara bertahan hidup dialam adalah satu yaitu harus makan. Tak ada jambu, pohong(singkong) pun jadi. Ssssst... diam ada yang punya lagi melihat-lihat kebunnya..
Tunggu sebentar...
Sudah pergi.. saatnya beraksi, klw pohon pohong(singkong) langsung diambil pasti ketahuan soalnya tanahnya rusak pohonnya hilang. Kami mempunyai cara tersendiri dalam mengambilnya. Yaitu dengan cara menggali tanah di samping pohon, sampai kelihatan akarnya(pohong) diambil, lalu tutup lgi galiannya. Pohonya masih utuh, jdi yang punya kebun gak curiga. Wwkwkwk... Sekarang kumpulkan bahan-bahan untuk membuat api dan membuat rumah. Kamu cari ranting yang mudah terbakar, kamu cari kayu yang kuat buat mendirikan rumah, kamu cari daun pisang untuk atap, kamu cari tali dari pelepah pisang, kamu cari api untuk bakar pohong, kamu cari air untuk minum. OK...
Aku tinggal duduk... karena aku kan ketua kelompok... Setelah semua terkumpul ini baru tugasku, dengan keterampilanku, aku membuat rumah...
Beberapa detik kemudian..
Sudah jadi, sekarang membuat api... Dengan memnfaatkan kekayaan alam kita bisa membuat api. Menggesekkan dua batu sihingga menimbulkan percikan dan jadi api.
Beberapa menit kemudian, belum bisa susah ternyata..
Beberapa jam kemudian, tetep belum bisa.
Beberapa hari kemudian, ets keburu lapar ambil korek api dari rumah dulu kan jaraknya 10meter dari rumah. Akhirnya api sudah menyala, bakr pohongnya. karena lama tidur dulu dirumah yang telah dibuat.
Waaa... gosong.. walaupun gosong tetep enak pohongnya. Matahari mulai naik keatas, kami melanjutkan perjalanan tanpa tujuan. Pokoknya terus maju, hadapi rintangan jalani cobaan tanpa melihat jalan. Masuk ke semak2 mencari perlindungan dari binatang buas. Temanku berteriak melihat binatang, APA??? tak ada binatang besar yang datang, ternyata semak2 yang dijadikan tempat pertahanan ini adalah sarang

TO be Continued...

Selasa, 15 Februari 2011

Kenyataan dan Khayalan 2

Kami berhenti direli 7, diatas reli aku terdiam dan berfikir apa yang harus aku lakukan... Melihat luka temanku yang parah dan memar kemerah-merahan(gosong), aku mendapat ide untuk kembali pulang. Sebelumnya, aku menyayat tebu dahulu agar terpisah dari kulitnya lalu tebu itu aku........


aku.............


aku................


aku makan, rasanya enak, manis, asam, sedikit asin.... tapi banyak manisnya sih. Setelah menghabiskan beberapa tebu(kira-kira 5 batang) aku dan teman2ku bersiap untuk melompat kembali ke reli 1 dan pulang. Ternyata musuh bebuyutan kami belum menyerah, dia menunggu dibawah reli 6. Saat aku sampai di reli 6, kami merunduk. Satpam itu melempari kami dengan potongan tebu....

Beberapa detik kemudian...

Ada sekelompok orang direli 5 terlihat oleh satpam mencuri tebu dan merusak ikatan tebu dan menjatuhkannya(ngorak-arik) direli 5. Sekelompok orang itu mengalihkan perhatian satpam itu, sekarang yang diincar bukan kami. Haha :D Langsung melompat kembali pulang, eh sebentar... karena aku kasihan kepada temanku yang luka tertembak aku persilahkan untuk naik melewati tembok terlebih dahulu. Kasihan dia tak disangka di balik tembok ada jebakan yang dipasang oleh satpam penjaga. Pecahan kaca(beling) ditebarkan di balik tembok. Mungkin ini hari buruknya... :D dengan merintih kesakitan dia berjalan,
sambil menahan rasa sakit dihatinya.
Kakinya berdarah mengalir pelan.... dan sangat pelan.
hingga kadang tak menjelang...
tak apalah teman. aku membawakan oleh-oleh seikat tebu untukmu, walaupun itu tebumu kan yang membawa aku.. dan kuberikaan kepadamu.

Hari berikutnya...
Anggota kelompokku Absen 1 gara2 cidera kemarin melawan Belanda. Sekarang sing2kan baju buat barisan untuk balas dendam, misi kali ini untuk bersenang-senang. jadi,,, balas dendam kepada musuh bebuyutan lain kali saja.
Misi hari ini :
Tujuan : Bersenang-senang
Caranya : Bermain sepuasnya
Permainan : Bak sodor, Jarak pentil, Betengan, Bal2an, penekan, pit2an, futsal, boi-boinan, Delikan, Sudahmanda, Bentik, Survivel dialam(kebon), dll yang penting menyenangkan. Sebelum bermain aku plokrasamikan
Kami anak modjo dengan ini menjatakan Permainan Ini.
Hal-hal jang mengenai cara permainan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
(karena waktu cuma 24jam jadi sulit memainkan semua permainannya)
Modjo, hari=loepa boelan=loepa boelan apa?? tahoen= kayaknya tahoen 2000
Atas nama saya
Saiful/Afandi
Setelah semua permainan dilakukan...




Capek



To be Continued...

Minggu, 13 Februari 2011

Puisi

Pengindraan pada Puisi

Kucing Jalanan

Matamu memancarkan sinar benderang
Meluluhkan hatiku untuk membawamu pulang
Suaramu lembut menyentuh jiwaku
Bulumu halus seperti kain sutra
Tingkah lucumu merayu hatiku
Namun sayang
baumu menyengat hidung
Inginku membawamu,,, merawatmu,,, dan menjagamu
Aku tak akan menyianyiakan dirimu

Ini adalah contoh puisi tentang pengindraan pada puisi
  • Penglihatan
  • Perasaan
  • Pendengaran
  • Peraba
  • Penciuman

Jumat, 11 Februari 2011

Kenyataan dan Khayalan


Di Pulau Jawa, desa terpencil Mojo. Mojo Kulon tepatnya aku tinggal. Masa kecilku yang sangat mengesankan bagiku, ingin rasanya mengulang masa indah itu. Dimulai dari pagi hari aku bermain dengan teman-temanku dilapangan sepak bola yang berlumpur. Aku menendang bola dengan sekuat tenaga, namun apa yang terjadi?? Bola itu diam, ternyata yang ku tendang kolam lumpur dan mengarah ke wajah temanku. Dia marah kepadaku, dia melempar lumpur kewajahku. Dia tak marah lagi ketika dia melihat wajahku yang penuh lumpur. Sambil tertawa aku membalasnya, akhirnya kami perang lempar lumpur. Setelah lelah bermain kami mencuri mangga di Perumahan belakang lapangan, tapi mungkin bisa dikatakan mencari bukan mencuri. Karena itu sudah biasa dilakukan dikampungku. Apa kau tau teman bagaimana aku mencari mangga itu?? Aku melempar mangga itu dengan batu, namun pencurian mangga kami tidak berhasil. Ada satpam yang mengetahui operasi kami, kami langsung bersembunyi. Sepedaku terancam hilang diambil satpam penjaga perumahan, dia menganggkat sepedaku dengan tangan kirinya sambil menggunanakan motor. Untungnya satpam itu menjatuhkan sepedaku karena dia tidak kuat mengangkatnya lagi. Kami melarikan diri sambil mengejek satpam itu, dia berteriak kepada kami “A_u”. Karena Operasi Pencurian Mangga itu gagal, Kami melanjutkan Operasi selanjutnya. Pencurian Tebu disebuah Pabrik Gula. Itu yang paling seru. Melewati tembok berduri , dengan penjagaan satpam pabrik. Satpam Pabrik biasa disebut SB (SeBe ), itu berawal dari zaman belanda karena pabrik itu peninggalan belanda. Saptam Babrik panggilannya yang terucap dari mulut orang jawa. Mereka menyingkatnya menjadi SB. Tebu diangkut dengan kereta yang disebut reli, ada 14 jalur reli di Pabrik PG MOJO. Reli itu didorong dengan traktor. didalam jalur-jalur reli ada sebuah misteri. Ada sebuah yang cukup besar diantara reli 12-13, kalau gak salah sih... batu itu katanya keramat bisa berpindah tempat. Oy mencuri tebu dilanjutkan, pertama siapkan alat berburu tebu. Pisau dan tali dijadikan bekal untuk berperang. Musuh utama kami adalah Satpam. Dia membawa pistol yang berisi kapur, apabila terkena tembakannya dapat terluka parah. Lihat kanan-kiri sebelum menyebrang jalan. Lihat kanan-kiri pastikan selalu aman. Naik pagar dan lompat, di reli 1 kami disambut Satpam dari arah jam 3 jauhnya 100meter. Dia mendekat, aku pun naik memanjat reli. Melompat dari reli 1 ke reli 2 dengan jarak 1meter. Melompat terus sampai reli 7 aku berhenti. Temanku berteriak, dia tertembak.
To Be Continued...

Selasa, 08 Februari 2011

Perjalanan Hidup

Aku berjalan menyusuri waktu,
melewati malam dengan sangat cepat.
Di kala aku diam sejenak mengambil nafas,
melihat sesuatu yang ada disekelilingku.
Berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang melandaku.
Perjalanan panjang hidupku
yang penuh dengan cobaan,
pasti ada kebahagian yang datang.
 

Blogger news

Teman Blogger

Blogroll