Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
blank

Selasa, 03 Mei 2016

Jalan Setapak di Antara Langit part 1

Berawal dari ingin hidup mandiri saya memulai belajar jualan saat SD, mulai dari jualan alat tulis, berlanjut jual pulsa dan membuka usaha Persewaan Kaset CD dan DVD game PC. Berbekal tekad saya mengubah ruang tamu rumah menjadi tempat persewaan, dengan modal seadanya usaha ini cukup berkembang. Namun ditengah jalan terpaksa tutup karena saya harus menempuh kuliah di Jogja.
            Menjadi mahasiswa yang mempunyai tanggung jawab kepada orang tua bukanlah halangan untuk saya berwirausaha, di sebuah organisasi saya dipertemukan dengan distributor Jas Hujan. Selama beberapa bulan saya mencoba untuk berjualan jas hujan dan hasilnya lumayan. Pada suatu ketika saya berfikir untuk melangkah lebih jauh lagi untuk membuat sebuah produk yang dapat berkembang untuk kedepannya.
            Mengangkat camilan khas yang cukup terkenal dari daerah Sragen dimana tempat saya berasal yaitu kentang goreng telur, saya ingin mengenalkan makanan tersebut di jogja yang terkenal akan variasi makanannya. Berawal dari tekad tersebut saya mencari tempat untuk berjualan, saya menentukan segmen pelajar/ mahasiswa. Dari organisasi kampus juga saya mendapat tawaran tempat untuk berjualan di Kantin Teknik UGM di malam hari.
            Makanan ini pertama kali bernama Pikachu, yang didirikan bersama teman saya Gigih. Modal awal kami seadanya seperti kompor, blender, panci yang di bawa dari kampung halaman. Produksi kami di samping ruang KMFT BEM karena masih belum mempunyai tempat produksi. Setiap pagi kami produksi dan pada sore menjelang malam kami menjualnya. Tidak setiap hari dagangan kami habis karena kantin malam pada saat itu masih sepi. Di tengah semester ada seorang teman saya bernama Fathur bergabung dalam tim untuk membantu produksi karena permintaan konsumen yang meningkat.
            Tak terasa sudah satu semester kami berjualan dan perpecahan pun terjadi, dikarenakan prestasi akademik Gigih turun sehingga orang tuanya tidak memperbolehkan lagi untuk berjualan. Akhirnya saya dan Fathur meneruskan usaha tersebut dan mencari Rumah Produksi. Nama jajanan pun berubah setelah Gigih pergi, KeNiKu adalah nama baru dari Kentang Goreng Telur dengan tag line “Rasakan Kelezatan Tanpa Batas”. Di semester baru ini saya berencana untuk mencari karyawan yang bisa menjaga stan agar saya bisa fokus pada kualitas produksi dan studi saya. Di rumah produksi baru saya dapat fokus meningkatkan kapasitas produksi walaupun masih kesulitan untuk membagi waktu antara kuliah dan usaha.
            Bangun pada malam hari untuk produksi, mengantuk saat dikelas, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas itu semua sudah biasa saya alami. Pada akhir semester 4 ini saya dipertemukan dengan beasiswa Mien R. Uno Foundation. Alhamdulillah, saya diterima dan mendapat beasiswa tersebut pada Angkatan VI periode 2014-2015. Dari beasiswa kewirausahaan tersebut saya belajar untuk membenahi kepribadian tentang tujuan hidup dan membangun usaha agar dapat berkembang. Beasiswa MRUF memberikan training, coaching dan pameran yang sangat membantu perkembangan usaha saya. Training memberikan ilmu tentang pemasaran, pencatatan keuangan, manajemen waktu dan masih banyak lagi. Kami juga dipandu dan diarahkan melalui sesi coaching. Pada sesi coaching, saya dapat konsultasi tentang kendala-kendala dalam usaha yang saya hadapi. Pada saat pameran saya dapat belajar untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen.
            Semester baru telah dimulai, akhirnya kami memutuskan untuk mencari karyawan produksi agar kami dapat fokus pada pemasaran, hasilnya lumayan permintaan pasar bertambah. Saya memutuskan untuk memperlebar sayap usaha saya dibidang kuliner. Saya mengambil alih usaha Jagung Manis yang berada di samping swalayan di Jakal. Kendala-kendala mulai saya alami ketika konsumen yang membeli sangat sedikit. Karena kurang teliti dalam mengambil alih usaha tanpa menganalisanya terlebih dahulu, akhirnya Jagung manis saya tutup karena sudah tidak prospek lagi. Usaha jagung manis tersebut hanya bertahan selama 3 bulan.

            Karena kontrak tempat dan gerobak masih ada, saya mencoba untuk menjual KeNiKu ke segmen masyarakat umum disitu. Cobaan terus datang, sulitnya mencari pasar di masyarakat yang harus mengedukasi makanan baru menyebabkan cabang KeNiKu ini tidak bertahan lama. Keuangan mengalami angka negatif dan akhirnya semua aset dan tempat saya jual. Untuk saat ini saya fokus untuk membangun brand terlebih dahulu di lingkungan teknik dan pengembangan variasi produk.
 

Blogger news

Teman Blogger

Blogroll